Gambar disamping merupakan salah satu perilaku ekonomi yang sering dijumpai di TMII tepatnya di beberapa anjungan.

Para penjual ini di TMII menjual berbagai jenis minuman kemasan, seperti air mineral, teh dalam botol atau kotak, maupun es teh gelas, lalu ada minuman berkarbonasi serta jus.

Kehadiran para pedagang minuman ini sangat membantu para pengunjung TMII, khususnya saat cuaca panas atau setelah berjalan cukup jauh seperti menjelajah anjungan-anjungan budaya.

Peran para pedagang ini sangat penting, yaitu sebagai distributor produk. Mereka mendapatkan produk dari grosir atau toko besar, yang kemudian di jual dalam bentuk eceran kepada konsumen.

Aktivitas ini menunjukkan rantai distribusi yang sederhana namun efektif. Ini mencerminkan bagaimana ekonomi informal berperan penting dalam distribusi suatu barang atau produk.

Bagi para pengunjung sebagai Konsumen, membeli minuman termasuk tindakan konsumsi rasional dan mendesak. Membeli minuman bukan hanya bentuk konsumsi biasa, melainkan keputusan ekonomi berbasis kebutuhan primer.

Bagi para pedagang, aktivitas ini menerapkan prinsip efisiensi dan keuntungan maksimum. Mereka memilih lokasi strategis, menyesuaikan harga dengan daya beli konsumen, serta menjual produk yang memiliki permintaan tinggi.

Gambar disamping merupakan aktivitas perilaku ekonomi yang biasanya dapat ditemukan di tempat-tempat rekreasi, seperti TMII, Taman Margasatwa Ragunan, dan tempat rekreasi lainnya.

Mereka menjajakan berbagai jenis mainan anak-anak, seperti pistol air, baling-baling, mobil-mobilan, rubik, hingga mainan edukatif yang dikemas dalam plastik. Kehadiran mereka sangat menarik perhatian anak-anak pengunjung, terutama saat keluarga sedang bersantai di sekitar anjungan-anjungan budaya atau area terbuka TMII.

Tampak dua unit food truck yang menjual makanan dan minuman ringan kepada para pengunjung. Mereka menyediakan berbagai jenis produk, seperti gorengan, makanan cepat saji, serta minuman kemasan yang mudah dikonsumsi.

Secara ekonomi, para pedagang ini memainkan dua peran sekaligus, yakni sebagai pelaku usaha dan sebagai perantara distribusi. Mereka bisa saja memproduksi sendiri barang dagangannya atau membelinya dari pemasok, kemudian menjualnya kembali dalam bentuk eceran.

Aktivitas ini menunjukkan bagaimana prinsip ekonomi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para pedagang memilih tempat strategis, menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar, serta menetapkan harga yang sesuai agar bisa bersaing dan tetap memperoleh keuntungan.

Bagi pengunjung, membeli makanan atau minuman bukan sekadar jajan, melainkan bentuk pengambilan keputusan ekonomi. Mereka mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan minum, terutama setelah lelah berkeliling area wisata.

Dengan begitu, gambar ini merepresentasikan adanya interaksi ekonomi yang aktif antara penjual dan pembeli. Meskipun sederhana, aktivitas ini berperan penting dalam menjaga kelangsungan perputaran ekonomi lokal di tempat-tempat wisata.